Selamat Datang di Tas Tomas Management

Tas Tomas Management adalah sebuah lembaga yang ambil andil mengatasi keterpurukan bangsa dengan program bottom up INDONESIA BERGEMA "Indonesia berhasil dgn gerakan membaca Al Qur'an ". Misi : Berhasil menuntaskan buta huruf Al Qur’an, mengembalikan peran ibu-ibu sebagai pendidik di keluarganya, memperbaiki akhlak generasi muda, mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan Ekonomi Nasional. Out put : Perubahan mind set/pola pikir masyarakat dari mind set uang,bantuan,duniawi menjadi mind set sederhana, tidak konsumtif, gemar menabung, gemar berinfak/bersedekah dan taat beribadah serta bertaubat. Rencana Program Jangka Panjang (RPJP): Indonesia Tuntas Buta Baca Al Qur'an tahun 2045. Sumber Pendanaan: Murni Berasal dari Donasi orang-orang yang ikhlas, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat dana CSR Perusahaan, Hibah dari Dalam dan Luar Negeri. Tas Tomas Management juga sebagai Pundi Sosial untuk mengumpulkan dan menyalurkan sumbangan sosial kepada PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteran Sosial)

Senin, 28 September 2020

 Assalamu'alaikum,Laporan Wksbm kel Menala,kl ini km salurkan buat 2 orang Lansia Warga setempat.smoga berkah.

Tas tomas berupa:

beras 2 gantang Rp70rb.

Mie instan 4 Rp 10 rb.

Total jumlah Rp 80 rb.

cuma ini yg dpt km bagikan.






Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) Kelurahan Sampir Kec. Taliwang Kab. Sumbawa Barat hari ini melakukan pengajian majils taklim TBA dan pengumpulan Tas Tomas dan akan disalurkan kepada Pemerlu Pelayanan kesejajteran Sosial (PPKS) adapun Tastomas yg terkumpul dan dibagi kali ini berupa:

-Beras 12 kl=Rp.120.000







-minyak goreng 4=Rp.44.000

-Telur 1 papan=Rp.46.000

-Biskuit 4=Rp.28.000

-Mie goreng 8=Rp.20.000

Total=Rp.258.000.

Jumat, 25 September 2020

 [18.19, 21/9/2020] Daeng Mangago: Pundi Sosial yang diserahkan berupa Sembako dan Uang sebesar Rp. 250.000 kepada orang tua klien

[18.21, 21/9/2020] Daeng Mangago: Penyerahan Bantuan dari _PUNDI SOSIAL kepada Pemerlu Pelayanan Sosial ( _PPKS) dengan klien seorang anak penderita epilepsi dan mikro sepali sehingga mengganggu tumbuh kembang (Senin, 21 September 2020)

Identitas Diri PPKS

- Klien bernama Marsya Putri Adekantari, Usia 1 tahun 5 bulan

- Alamat klien adalah RT 024/RW 13 Desa Seteluk Tengah Kecamatan Seteluk 

- Orang tua klien : Nama Bapak : Saefudin (31 tahun)  dan Nama Ibu : Sarmina (29 tahun)

Kondisi Sosial Ekonomi

- Ayah Klien bekerja sebagai buruh bangunan. 

- Penghasilan ayah klien yang tidak tetap tergantung ada permintaan.

- Klien tidak termasuk dalam DTKS 

Kondisi sosial masyarakat

- Klien memiliki hubungan yang baik dengan tetangganya dan diperhatikan. 





Keadaan Kesehatan

- Kondisi klien adalah dengan usia 1 tahun 5 bulan, klien menderita epilepsi, mikro sepali sehingga mengakibatkan perkembangan terhambat (belum bisa berjalan)

- Klien diharuskan oleh tenaga medis (Petugas Puskesmas) control ke rumah sakit tiap bulannya.

Tindak lanjut

- Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas Seteluk untuk memberikan perhatikan dan penanganan yang serius terhadap klien, termasuk dengan pemberian asupan berupa susu tiap bulannya.

- Berkoordinasi dengan bidang Linjamsos agar kiranya dapat masuk menjadi kepersertaan program Pariri Landis.

- Diusulkan untuk mendapatkan bantuan sembako ke Dinas Sosial Provinsi.

 Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh wahana kesejahteran sosial berbasis masyarakat (WKSBM) se kecamatan taliwang yg telah bersedia membawa tas tomas . Selain sembako kami telah menerima tas tomas dalam bentuk uang sebesar Rp. 1.399.000 yang akan kami jadikan pundi sosial untuk diberikan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteran Sosial (PPKS) yang sangat membutuhkan.. semoga yg telah diberikan menjadi amal jariah.. aamiin



Rabu, 16 September 2020

exiting Data Kesejahteraan Sosial Terpadu dan Proyeksi BARIRI&PARIRI/ Kemandirian Sosial dan Ekonomi 5 tahun kedepan




 

KSB BAIK DAN LUAR BIASA harus dimulai dgn Basis Data yg Baik..

 Terori dan praktek penutasan kemiskinan hanya merujuk ke teori barat... saatnya KSB merujuk ke teori Islam.. hanya membagi 2. pemberi bantuan/zakat/non DTKS dan penerima bantuan/zakat/DTKS.

Bariri dan Pariri adalah konsep yg sesuai dgn islam.. bariri menggambarkan kemadirian sosial dan ekonomi sedangkan pariri menggambarkan kemiskinan yg butuh perlindungan dan jaminan sosial.

Memulai Kemandirian ekonomi dan sosial harus dimulai dengan basis data. Beberapa daerah di Indonesia telah menggunakan basis data dalam pelaksanaan porgram dan kegiatan pemberdayaan masyarakat akan tetapi hanya menggunakan basis data tabular yang hanya menggambarkan porsentasi data tampa menampakan sebaran data basis sehingga kurang maksimal dalam pengambilan kebijakan dan pemilihan program atau kegiatan yang tepat sasaran. Untuk 5 tahun ke depan Kabupaten Sumbawa Barat sudah waktunya menggunakan basis data spasial atau basis data yang memiliki titik koordinat sehingga dapat mengetahui sebaran basis data. Data spasial salah satu kegunaannya adalah dapat memanggil tema.. misal bantuan bariri umkm maka akan terlihat sebaranya.. jika memanggil tema ibu hamil atau penyakit menular ... maka layar akan membuculkanya sehingga OPD terkait lebih cepat melakukan penanggulangan.. termasuk sebagai pendamping bantuan dan petugas penyuluh.. maka akan semangat melakukan pendampingan dan penyuluhan se ksb krn tau letak rumah yg dimenerima bantuan atau yang diberikan penyuluhan dan masih banyak kegunaan lain.. untuk membantu pemerintah mengambil langkah cepat dan tepat dalam memberikan pelayanan publik atau kedaruratan.

Basis Data spasial terpadu juga dapat memetakan rumah tangga Berdasarkan kuantitas dan kualitas bariri: 

1. Bariri kuantitas dilihat dari sisi materi sejahtera biru, mandiri hijau, rentan kuning dan miskin merah 

2. Bariri kualitas mengambarkan boleh jadi satu rumah tangga berwarna merah tapi setiap aktifitas sosial seperti gotong royong dia selalu hadir, gemar membantu orang lain walau hanya dgn tenaga dan variabel2 lain yg menunjukan dia orang baik maka rumah tanggal tsb berwarna biru pada aspek kemandirian sosialnya.

Selanjutnya.. kita dapat melihat dari komunitas yg paling bawah RT, naik ke dusun/peliuk, naik ke desa dan tingkat kecamatan.. perbedaan klaster warna biru,hijau,kuning dan merah tingkat BARIRI kemandirian sosial dan Kemandirian ekonomi.. jika ini telah didapatkan memudahkan pengambilan kebijakan program dan kegiatan untuk memicu memcapai kondisi paling ideal biru  kemandirian sosial dan biru kemdarian ekonomi. Disamping itu juga Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong/ PDPGR yang telah dilaksanakan dalam lima tahun terakhir akan dapat terlihat jelas kedalamannya jika Basis Data Spasial Terpadu mulai digunakan




.